Selasa, 24 Mei 2016

Mimpi vs Impian

Setiap orang pasti pernah bermimpi. Mimpi dalam tidur sering disebut bunga tidur, dianggap sebagai pemanis saja bahkan di saat terbangun seringkali terlupa atas mimpi tadi malam. Mimpi disaat sadar disebut impian. Jangan keliru antara impian dan angan-angan. Angan-angan itu hanya sebatas keinginan semata tanpa perwujudan atas itu sedangkan impian membuat kita tidak bisa tidur karena keinginan yang sangat kuat.

Impian terbesarku dulu mempunyai usaha sendiri. Tak ingin jadi wanita karir karena berkaca dari orang tua dulu. Dengan mempunyai usaha sendiri bisa sambil urus anak sehingga tidak merepotkan orang lain. 

Awal mula impianku mulai terbentuk saat di Jakarta. Sempat mutar-mutar bingung mau usaha apa dan Allah swt menunjukkan jalannya. Dipertemukanlah dengan pusat grosir hijab yang harganya lebih murah dari tanah abang dan lebih lengkap. Usaha yang sangat pas kalau begitu. Pertama belanja memang modal orangtua, belanja sedikit untuk tes pasar. 

Setiba di Padang, karena belum punya toko aku dan adikku, ya usaha ini kami berdua yang jalani, kami jualan dengan menggunakan mobil. Hari biasa mangkal di sekolahan adik yang bungsu sedangkan hari Minggu di GOR karena ramai disana orang olahraga pagi. Hasil yang didapat melebihi perkiraan. Ternyata responnya sangat bagus dan kami pun mencari tempat untuk toko agar tidak perlu nomaden seperti itu.

Mencari toko susah-susah gampang karena mesti dilihat prospek usaha jilbab disana dan setelah mencari di berbagai tempat akhirnya bertemu "jodohnya" di Jalan Belakang Olo. Disana banyak toko baju tetapi toko khusus jilbab tidak ada. Jadi kalau orang habis belanja baju dan butuh jilbabnya langsung bisa cari di "UNIe".

Oh ya, pasti bertanya-tanya darimana nama UNIe berasal. UNIe merupakan singkatan dari Update  aNd sImple yang artinya menjual jilbab dengan model selalu yang terbaru tetapi tetap simple.

Sekarang impian sudah mulai tercapai tetapi impian baru pum telah ada. Namanya manusia tak pernah puas. Impian berikutnya menjadikan UNIe sebagai pusat terlengkap dan terbesar se- Sumatera. Untuk itu butuh ikhtiar yang besar dan do'a. Do'ain ya teman-teman....

Selasa, 03 Mei 2016

Belanja Online

Zaman kekinian sekarang ini sangat memudahkan bagi ibu-ibu rempong seperti kita. Bayangkan dengan satu jari dunia di genggaman tangan kita. Bagi ibu yang mau belanja kebutuhan, baik kebutuhan pribadi, suami maupun anak jika tidak sempat belanja ke pasar maupun ke mall tidak perlu khawatir sekarang tinggal belanja online. Ibu-ibu yang tidak sempat keluar karena masih punya bayi atau balita misalnya, belanja online jadi pilihan terbaik dan termudah. Tinggal buka situs belanja yang diinginkan atau lihat sosmed, lalu tanya stok, order deh. Karena zaman makin canggih, transfer pun tinggal klik.


Dengan banyak kelebihan belanja online, harus diperhatikan beberapa hal seperti berikut.

1. Pilih situs yang dapat dipercaya.
Jika mau belanja di e-commerce pilih yang ada jaminan uang kembali sehingga kita tidak takut mentransfer sejumlah duit untuk belanja online kita. Contoh e-commerce yang dipercaya semakin banyak sekarang seperti : Lazada, Tokopedia, Shopee, Sale Stock, Bukalapak, dan masih banyak yang memberi garansi uang kembali bahkan ada yang bisa dibayar pada saat barang diterima.

2. Jika belanja dengan pengguna sosial media seperti Instagram, Facebook, dan sosmed lainnya maka yang harus diperhatikan :
a. Umur accountnya, semakin lama semakin dapat dipercaya.
b.  Apakah ada buat status tentang keluarga dan ada keluarga yang memberi komentar, ini berarti accountnya tidak palsu.
c.  Lihat testimoni orang yang sudah order online. Tak jarang testimoninya palsu, kita harus lebih hati-hati memilah-milihnya.
d. Bandingkan harga dengan toko olshop yang lain, jangan langsung tergiur dengan harga yang sangat murah. Kita harua curiga karena bisa jadi barangnya palsu atau KW, atau penipuan.
e. Kalau bisa minta foto produk langsung, karena yang dipajang kadang gambar yang diambil dari toko olshop lain.

Tips lain sangat banyak, yang paling penting jangan mudah tergiur, kroscek itu penting.

Sebagai ibu kekinian boleh belanja online tetapi tetap memperhatikan rambu-rambu belanja online. Adikku yang lumayan sering belanja online bilang, jika beli baju atau sepatu perhatikan ukuran dan bahan, jangan sampai beli mahal dan akhirnya kecewa karena tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Aku sih kapok beli baju online karena tak pandai ngukur badan akhirnya malah pendek bajunya, sedangkan suami dapat bajunya kebesaran. Tak apa-apa cerewet sebagai calon pembeli agar hasil yang didapat memuaskan.

Selamat berbelanja online ibu-ibu !!!